SOSIOLOGI - Gejala sosial dalam masyarakat -Pertemuan -2

MATERI SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X BAB 1 : FUNGSI DAN PERAN SOSIOLOGI ...

MATERI SOSIOLOGI SMA/ MA KELAS X: Gejala Sosial

Dalam postingan kali ini akan saya paparkan mengenai bagaimana konsep tentang gejala sosial. Dimana di dalamnya terdapat pengertian, faktor penyebab, jenis, contoh, serta dampak gejala sosial di masyarakat. Adapun materi gejala sosial tersebut sangat penting dan sangat dibutuhkan sekali oleh para kaum akademisi, yang dalam hal ini adalah para siswa SMA/MA kelas X.

A. Pengertian Gejala Sosial

Gejala Sosial adalah masalah sosial yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Gejala sosial juga dapat diartian sebagai fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial tersebut berawal dari adanya perubahan sosial. Perunahan sosisal tidak bisa kita hindari namun kita perlu mengantisipasi. Pengertian gejala sosial juga dapat kita artikan sebagai sebuah peristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.

B. Faktor Penyebab Gejala Sosial

  1. Faktor kultural, Faktor ini merupakan nilai yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat atau komunitas. Berikut beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural diantaranya kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang dan lain sebagainya.
  2. Faktor struktural, ini merupakan sebuah keadaan yang memengaruhi stuktur yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural bisa dilihat dari pola hubungan antar individu dan kelompokyang terjalin dalam lingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi faktor struktural diantaranya seperti penyuluhan sosial, interaksi antar individu dan lain sebagainnya.

C. Macam-Macam Gejala Sosial

  1. Ekonomi, merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendapatan. Tingkat pendapatan yang dimiliki individu bisa mengakibatkan gejala sosial dalam masyarakat. Dilihat dari aspek ekonomi, gejala sosial sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Jika ada seseorang yang kurang bisa mencukupi kebutuhan, maka akan terjadi beberapa gejala sosial di lingkungannya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat meliputi kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan dan lain sebagainya.
  2. Budaya, Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan sehingga sudah patutnya kita saling menghormati budaya lain. Dengan adanya perbedaan kebudayaan jangan membuat persatuan menjadi pecah. Tidak hanya di negara sendiri, perbedaan budaya dengan negara lain juga harus dihormati. Keragaman budaya yang ada disekitar kita juga dap[at menyebabkantimbulnya gejala sosial seperti tindakan peniruan budaya asing yang negatif, kenakalan remaja dan lain sebagainya.
  3. Lingkungan alam, Gejala sosial dalam lingkungan alam menyangkut aspek kesehatan. Seseorang yang terserang penyakit bisa mengakibatkan gejala sosial dilingkungan sekitarnya. Contoh gejala sosial yang dapat ditumbulkan diantaranya penyakit menular, pencemaran lingkungan dan lain sebagainya.
  4. Psikologis, Perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh aspek psikologi. Jika seseorang mengalami gangguan kejiwaan dapat menyebabkan gejala sosial dalam masyarakat seperti diorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat dan lain sebagainya.

D. Contoh Gejala Sosial dalam Masyarakat

  1. Kemiskinan, merupakan contoh gejala sosial yang sering dijumpai disekitar kita. Kemskinan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut yaitu individu atau kelompok orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya. Kemiskinan relatif yaitu individu atau kelompok orang yang mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya, akan tetapi dirinya masih merasa miskin jika dibandingkan dengan orang lain atau kelompok lain. Kemiskinan bisa disebabkan tidak mampunya seseorang dalam memenuhi kebutuhan primer. akan tetapu dalam sosiologi, salah satu faktor penyebab kemiskinan ini yaitu karena lembaga kemasyarakatan dibidang ekonomi yang tidak berfungsi dengan baik. Permasalahan ini dapat menyebar ke bidang lain seperti pendidikan, sosial, dan lain sebagainya.
  2. Masalah kependudukan, Indonesia merupakam negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang padat. Penduduk merupakan sumber penting bagi pembangunan. Hal tersebut dikarenakan penduduk menjadi subjek dan obyek pembangunan. Dengan adanya pembangunan maka dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di suatu negara. Kesejahteraan penduduk akan mengalami gangguan yang dipengaruhi oleh perubahan demografis yang sering sekali tidak dirasakan. Masalah kependudukan bisa berupa kepadatan penduduk, pemerataan penduduk yang tidak rata, ledakan penduduk dan lain sebagainya.

Masalah diatas perlu adanya penanggulangan, karena dapat memengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi permasalahan kependudukan yaitu:

  1. Melalui program keluarga berencana (KB)
  2. Transimigrasi
  3. Mengatur pertumbuhan jumlah penduduk

E. Dampak Gejala Sosial Di Masyarakat

  1. Dampak positif, Gejala sosial yang ada dalam masyarakat harus disikapi dengan baik. Pabila kita terbuka dan mengimbangi perubahan sosial busaya yang ada maka perubahan tersebut akan memberikan dampak positif bagi kita. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kemajuan di bidang ateknologi salah satunya teknologi komunikasi dengan alat komunikasi modern seperti smartphone dan alat komunikasi modern lainnya yang membuat kita dapat berinteraksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung.
  2. Dampak negatif, Seseorang yang tidak bisa menerima perubahan akan mengalami keguncangan culture shock. Ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi gejala sosial akan membawnya ke arah perilaku menyimpang.

Ciri Ciri Sosiologi



Ciri Ciri Sosiologi – Sebagai ilmu mencakup beberapa peran yang sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah, termasuk empiris, teoretis, kumulatif, dan non-etis.

Tanpa pemenuhan aturan ilmiah yang mencirikannya, sosiologi tidak akan dapat berdiri sendiri sebagai sains atau ilmu pengetahuan.

Sosiologi sebagai istilah, disiplin, dan sains dikembangkan di zaman modern di Eropa, meskipun studi masyarakat di belahan bumi lain, yang selalu dibahas para ilmuwan, ada jauh lebih awal.

Ciri Ciri Sosiologi


1. Empiris

Dalam artian bahwa sosiologi sebagai ilmu didasarkan pada pengamatan realitas dengan akal sehat dan indera, sehingga hasilnya tidak spekulatif.

Misalnya, sosiologi mempelajari fenomena kemacetan di ibukota Jakarta. Argumen yang muncul dari penelitian sosiologis.

Misalnya, kemacetan disebabkan oleh rendahnya kepercayaan publik terhadap kebijakan transportasi umum yang dipicu oleh pemerintah daerah.

Dengan kata lain, orang-orang di Jakarta yang terjebak kemacetan tidak percaya bahwa angkutan umum memberikan kenyamanan dalam hal layanan dan akses.

Efeknya, orang lebih suka mengendarai kendaraan pribadi. Argumen tersebut berasal dari realitas objektif di lapangan dan bukan dari spekulasi kosong.

Jika argumen ini dapat dibuktikan secara ilmiah, elemen empiris telah puas dengan penyelidikan sosiologis.

2. Teoritis

Sebagai ilmu selalu berusaha menyatukan abstraksi dari hasil pengamatan empiris.

Abstraksi adalah kesimpulan yang menjelaskan hubungan sebab akibat dari fenomena sosial yang diteliti.

Sebagai contoh, sosiologi menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemacetan dan kepercayaan publik yang rendah terhadap pemerintah.

Ringkasan yang dihasilkan adalah pernyataan yang menekankan pentingnya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah untuk mengatasi kemacetan.

Penjelasan tidak hanya muncul, tetapi melalui proses penelitian yang panjang dari observasi ke kesimpulan.

3. Kumulatif

Ini berarti bahwa sosiologi membangun sebuah tema yang tidak hanya direduksi menjadi kekosongan tetapi juga terdiri dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Teori – teori ini adalah hasil dari penelitian sebelumnya.

Penelitian sosiologis terhadap kemacetan lalu lintas, misalnya, mengarah pada kesimpulan baru yang menyiratkan kesimpulan yang sebelumnya ditarik.

Sebagai contoh, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penyebab kemacetan adalah daya beli masyarakat yang tinggi, termasuk daya beli dari konsumsi mobil pribadi.

Studi lain menunjukkan bahwa mobil menawarkan prestise penggunanya dan kondisi yang menjanjikan.

Kumulatif sebagai ciri sosiologi berarti bahwa beberapa hasil penelitian dimasukkan dalam analisis, sehingga kesimpulan baru yang sudah ada adalah hasil akumulasi pengetahuan.

4. Non-etis

Dalam arti bahwa sosiologi membahas masalah sosial tanpa mempertanyakan nilainya, adalah baik atau buruk dari masalah yang sedang dibahas.

Sosiologi lebih peduli dengan menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Penjelasannya juga harus logis, mendalam dan mudah dipahami.

Misalnya, kemacetan sebagai masalah sosial dalam penelitian sosiologis tidak dianggap buruk.

Sosiologi tidak tertarik membenarkan kelebihan yang buruk. Tentu saja, itu tidak berarti bahwa trafficnya bagus.

Sosiologi hanya menjelaskan mengapa kemacetan bisa terjadi di ibukota Jakarta.

Jika pernyataan itu menyatakan bahwa kemacetan dapat terjadi karena kepercayaan publik yang rendah terhadap pemerintah, sosiologi tidak membenarkan bahwa kepercayaan publik yang rendah adalah negatif.

Sosiologi non-etis dalam arti bahwa ia tidak membenarkan baik atau buruknya masalah sosial.





























1 Response to "SOSIOLOGI - Gejala sosial dalam masyarakat -Pertemuan -2"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel